20 Februari 2012

Buka Matamu Papa


Buka matamu dan Bicaralah pa..

mungkin itulah kata-kata yang selalu terlontar dari mulut Lisa dan keluarga serta kami para sahabat. Papa, kata akrab yang biasa kami panggil untuk orang tua laki-laki Lisa, salah satu sahabat terbaik yang sudah berteman denganku sejak 5 tahun lalu. Panggilan yang sama seperti aku memanggil papaku tersayang yang sekarang alhamdullilah masih berdiri sehat dan tersenyum bersamaku. Tapi berbeda jauh dengan keadaan yang dialami lisa saat ini.

Papa jatuh sakit, satu minggu yang lalu tepatnya. Ia terjatuh dikantornya, sebelumnya mengalami sesak nafas dan kejang-kejang sebelum pingsan hingga koma dan difonis gegar otak. Satu minggu lebih sudah papa koma, tertidur pulas tanpa pergerakan dan interaksi sedikitpun dengan banyak selang yang menutupi tubuh kurusnya. ya papa memang memerlukan beberapa selang pembantu untuk mempermudahkannya bernafas, minum, dan bahkan buang air. Detak jantungnya pun tak terlihat normal dan menangkan hati.

Matanya yang selalu basah, entah karena air mata yang ingin menyampaikan sesuatu atau karena ia merasakan sakit, kami sama sekali tak mengerti ! Hentakan dada yang selalu terlihat setiap kali ia mengambil nafas yang selalu membuatku miris melihatnya.

Bangunlah pa.. Buka matamu.. dan Bicaralah..

Tak pernah berhenti hati dan bibirku mengucapkan itu, memohon dan berdoa agar ia cepat sadar. agar air mata dari Lisa sahabatku dan keluarganya tak lagi mengalir, agar kebahagiaan kembali menyelimuti keluarga mereka. Agar dapat kembali mendapatkan sambutan hangat papa setiap kali aku datang berkunjung.

Kemana kau pa ?
Kenapa hanya ada jasadmu yang bersama kami, tapi tidak dengan Ruh dan Jiwamu.
Apa yang kau cari ?
Tak sedihkah kau melihat mama yang tak pernah henti menemanimu tanpa memikirkan keadaannya sendiri, dan selalu membisikan sebesik kata ditelingamu, yang entah itu apa !

Buka matamu pa..

Jangan terlalu lama kau tutup matamu dan hanya beri kami air mata, kembalilah pada mereka pa.. Buka matamu dan tersenyumlah sembari katakan kau amat menyangi mereka agar dapat menghapus tangisan mereka.

Berhenti Menangis Lisa dan keluarga..

kami selalu berdoa untuk kesembuhan Papa.. kami selalu mengharapkan yang terbaik terjadi.. dan kami selalu merindukan keakraban yang terjadi bersama papa serta tak ingin kebahagian itu hanya akan menjadi kenangan.

Kabulkan doa kami Tuhan..


Pengharapan CDMA untuk kesembuhan Papa

2 komentar:

  1. mudah-mudahan Tuhan mengabulkan doa kamu...
    aku turut sedih... aku juga pasti nggak tahu bakal apa kalau papaku jg mengalami hal seperti itu...

    aku hanya bisa berdoa semoga papa cepat sadar dan kebahagiaan keluarga Lisa bisa kembali ceria lagi...

    amin...

    BalasHapus
  2. Makasih yah :)
    amin... (kabulkan do kami tuhan)

    terima kasih selalu berkunjung ^_^

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...